Bangga Membangun desa........Selamatkan Bumi dengan Tanganmu....."

Kamis, 14 April 2011

PNPM-LMP TA. 2010 - Pelatihan Pembuatan Biogas Kel. Ariang, Kec. Makale


Makale, 9 Maret 2011 – Kelurahan Ariang, Kecamatan Makale mengadakan Pelatihan Pembuatan Biogas yang sumber dananya berasal dari Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat - Lingkungan Mandiri Perdesaan (PNPM - LMP). Kegiatan ini merupakan Kegiatan Reguler PNPM-LMP Tahun Anggaran 2010. dimana untuk Tahun Anggaran 2010 Kelurahan Ariang mendapat dana sebesar Rp. 33.439.900 untuk kegiatan Peningkatan Kapasitas Masyarakat berupa Pelatihan Pembuatan Biogas. Pengalokasian dana untuk kegiatan ini dibagi dalam dua bagian, yaitu pembangunan fisik reaktor Biogas dan pelatihan, dengan perbandingan 40% untuk kegiatan pembangunan reaktor biogas dan 60% untuk kegiatan Peningkatan Kapasitas Masyarakat.

pelaksanaan Pelatihan ini dilaksanakan di Baruga Kelurahan Ariang, Hari ini (9/3/2011) yang dihadiri antara lain, Kepala Kelurahan Ariang, Bapak Chandra Sosang, S.Sos, Fasilitator Kecamatan Lingkungan, Harianto Tato, S.Hut. Bendahara UPK LMP Kec. Makale, Fuad Amry, Pendamping Lokal, Arman, ST, peserta pelatihan yang berjumlah 40 orang, serta beberapa warga yang tertarik dengan kegiatan ini.
Dalam sambutannya Kepala Kelurahan Ariang, Chandra Sosang, S.Sos mengatakan, bahwa kegiatan ini diharapkan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan limbahnya menjadi sumber energi alternatif, dalam hal ini gas yang dapat digunakan sebagai pengganti minyak tanah yang akhir-akhir ini semakin langka. selain dari pada itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat melalui ampas pembuangan biogas yang dapat dijadikan pupuk dan dapat dijual. Kemudian dari sisi Lingkungan hidup, kegiatan ini diharapkan dapat merubah pola hidup masyarakat dalam hal kebersihan dan sanitasi. dimana sebelum adanya kegiatan ini, limbah-limbah masyarakat dibiarkan tercecer begitu saja, dan dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit. olehnya itu setelah pelatihan ini pola hidup masyarakat akan lebih ramah lingkungan.
Fasilitator Kecamatan Lingkungan, Harianto Tato, S.Hut dalam arahannya mengatakan bahwa pelatihan yang dananya bersumber dari BLM PNPM-LMP ini agar dapat diikuti dengan serius oleh para peserta pelatihan, kemudian ilmu yang didapatkan dari pelatihan ini dapat ditularkan kepada masyarakat lainnya. sehingga dengan demikian masyrakat secara umum akan memiliki pengetahuan tentang bagaimana memanfaatkan limbah ternaknya dan pola hidup peduli lingkungan dapat tertanam dan menjadi kebiasaan masyarakat.
Kegiatan Pelatihan Pembuatan Biogas di Kelurahan Ariang, Kecamatan Makale ini, direncanakan berlangsung selama dua hari. yaitu sejajak tanggal 9 Maret 2011 sampai dengan 10 Maret 2011, yang terdiri dari Teory dan praktek. dimana pada hari pertama akan diberikan teori tentang bagaimana pembuatan biogas, aspek ekonomi, aspek lingkungan serta aspek pemanfaatan biogas itu sendiri.
Demi tercapainya tujuan dari pada pelaksanaan kegiatan pelatihan ini, Panitia Pelaksana, yang adalah pengurus TPK Kelurahan Ariang, yang terdiri dari Ketua TPK-Alvian Tambaru S. Sos, Sekretaris-Subangun, dan Bendahara-Yohana Randa Bunga, mendatangkan tenaga ahli dari BPPT Sulawesi selatan, yaitu Bapak Ir, Daniel. P.
Selengkapnya...

‘Kami Juga Tahu Kolektibilitas’

Berubahnya Pola Pikir Warga

Bukan hanya pejabat pemerintahan, ternyata warga Ayamaru di Kab. Sorong Selatan, Irian Jaya Barat (Irjabar) pun paham betul apa itu kolektibilitas. Hal itu nampak setelah mereka belajar dan bekerja bersama program. “Sebuah perubahan yang sungguh mengagumkan,” ungkap Linda AC, Spesialis Pengaduan & Penanganan Masalah (SP2R) kala itu, awal Juni 2006.

Beberapa waktu sebelumnya, Linda bersama rekan spesialis lainnya, melakukan misi supervisi ke wilayah tersebut. Dari Jakarta, mereka harus ke Sorong, dan dari Sorong masih harus melanjutkan perjalanan ke Sorong Selatan dengan pesawat kecil DC 9. Karena kecilnya ukuran pesawat itu, DC 9 kerap diplesetkan menjadi “Diisi sembilan”. Meski membuat mual-mual, namu perjalanan ke Sorong Selatan menyisakan banyak cerita menarik, selain sambutan dan antusiasme Tim Koordinasi dan warga disana.



Pada kunjungan ke desa-desa, program ini nampaknya sudah sangat dikenal oleh masyarakat, terutama oleh warga Kecamatan Ayamaru. Hal itu tak lepas dari peran Fasilitator Kecamatan (FK) dalam menyosialisasikan program. Sebuah fakta bahwa FK cukup aktif dalam membantu sosialisasi, warga disana sangat familiar dengan istilah-istilah “asing” seperti transparansi, akuntabilitas, desentralisasi, dan kolektibilitas.

Dalam sebuah kesempatan, Linda dan warga sempat menonton televisi dengan program yang menampilkan penjelasan Menko Perekonomian Aburizal Bakrie (kini menjabat sebagai Menko Kesra, red). Sang Menteri sedang berbicara mengenai kolektibilitas. Tanpa diduga, beberapa warga yang turut menyaksikan program itu berujar, “Bukan cuma Pak Meteri, kami juga tahu apa itu kolektibilitas…,” ungkap mereka bersahutan. Tentu saja, peristiwa itu sangat mengejutkan. Ada perasaan gembira dan haru, kini pengetahuan warga disana kian bertambah.

Tak hanya itu, disana pun ada keluarga pejuang program: suami-istri keluarga itu merupakan orang-orang yang sangat peduli akan program. Sang istri, Blandina Kambuaya, yang kala itu menjabat Kasi PMD di kecamatan, menjadi Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PjOK), sementara Sang suami, Sonny Bless, mantan Kepala Distrik Ayamaru, menjadi anggota DPRD yang sangat aktif mengapanyekan pentingnya program pemberdayaan masyarakat, terutama PPK (kini menjadi PNPM Mandiri Perdesaan). Tak heran kalau dewan akhirnya menyetujui anggaran untuk pelaksanaan program di kabupaten itu.

Cerita menarik lainnya dipaparkan oleh Yohan Naa, FK Teknik di Ayamaru. Menurutnya, disana ada sebuah desa, bernama Kampung Seia, yang hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki selama tiga jam. Jalannya berawa dan dihuni lintah. Tak ada aparat yang berani berkunjung, sehingga desa ini sangat tertinggal. Namun berbeda dengan pelaku program, mereka rela melakukannya. “Rasa lelah kami segera berakhir karena begitu sampai kampung, warga sudah menyambut kami dan menyediakan daun gatal untuk membalur kaki kami yang pegal dan sakit karena gigitan lintah. Kalau tidak begini, Seia tak akan pernah berkembang,” ungkap Yohan. Sungguh mengharukan.

Berkat perjuangan keras para pelaku program, ditambah partisipasi dan dukungan warga, kini Kampung Seia yang tadinya gelap gulita berubah menjadi terang benderang. Usulan warga yang mengajukan pembelian mesin Genset untuk penerangan listrik mendapat prioritas pendanaan program dan sangat bermanfaat.
Selengkapnya...


Anak-Anak Madrasah Diniyah yang sebelumnya mimpi dapat belajar dengan fasilitas Ruang Kelas Belajar (RKB) yang memadai dapat terjawab oleh PNPM Mandiri Perdesaan yang membangun 2 lokal RKB dan 1 ruang guru dilengkapi dengan meleber dan kamar mandiri pada akhir tahun 2010. Sekarang anak-anak dapat belajar dengan tenang dan masyarakat desa mekarmukti merasa bersyukur karena mimpi selama 6 tahun memiliki RKB MD telah terpenuhi.


Jembatan Samelang yang dibangun oleh PNPM Mandiri Perdesaan

Masyarakat dusun samelang bersyukur setelah Tahun 2010 ini memiliki jembatan penghubung dengan dunia luar karena mimpi selama ini telah dijawab oleh PNPM Mandiri perdesaan. Ketika sungai banjir sekarang tidak lagi bingung dan masalah untuk pergi kesekolah, kepasar, ke puskemas, dll.




Posyandu yang dibangun PNPM Generasi Sehat dan Cerdas

Desa Mekarmukti terdapat 6 kegiatan posyandu, sekarang telah memiliki bangunan posyandu yang dibangun oleh PNPM Generasi Sehat dan Cerdas sehingga kegiatan posyandu dalam melayani pemeriksaan ibu hamil, imunisasi balita, penimbangan balita dapat lebih nyaman lagi. Dengan adanya bangunan posyandu tersebut sekarang peningkatan yang luar biasa terhadap jumlah kehadiran ibu hamil dan balita setiap bulannya ke posyandu. Ini memberikan angin segar tumbuhnya kesadarannya masyarakat terhadap pentingnya kesehatan ibu dan anak.





Perkerasan Jalan telfort yang dibangun oleh PNPM Mandiri Perdesaan

Perkerasan jalan telfort dusun samelang dan bojongsudah di koneng yang dulu becek dan masih tanah sekarang sudah dibangun oleh PNPM Mandiri Perdesaan sehingga masyarakat memiliki akses transportasi yang lebih baik lagi.





MCK Sekolah yang dibangun oleh PNPM Generasi Sehat dan Cerdas

MCK sekolah yang dibangun oleh PNPM Generasi Sehat dan Cerdas bahwa di desa Mekarmukti memiliki 4 sekolah dasar yang sekarang sudah memiliki MCK semua. Dengan harapan anak-anak sekolah dan guru dapat lebih sehat lagi karena lingkungan sekolah yang sehat akan menentukan kelancaran proses belajar mengajar.





Ibu-Ibu kelompok simpanpinjam (SPP) yang mendapatkan kredit dari UPK Kec. Waluran

Ibu-ibu kader posyandu, pedagang kecil sekarang telah bisa memanfaatkan pinjaman kredit lunak yang dikelola ole Unit Pengelola Kegiatan (UPK) kec. Waluran yang telah berjalan lancar tanpa kemacetan selam dua tahun ini. Ibu-ibu dapat mengajukan kredit tanpa jaminan secara berkelompok UPK dengan persyaratan fotokopi dan membentuk kelompok SPP.




Musyawarah desa

Masyarakat dan pemerintah desa mulai memahami pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan desanya. Partisipasi tersebut dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan desa. Pada dasarnya pembangunan dari, oleh dan untuk masyarakat itu sendiri. Dengan berpartisipasi dalam musyawarah desa maka masyarakat memiliki hak untuk ikut mengambil keputusan dalam menentukan kebutuhan terhadapa pembangunan desanya.

Disamping pembangunan prasarana dan sarana selama 3 tahun ini masyarakat merasakan juga pembangunan non fisik seperti dalam bidang kesehatan : pelatihan kader posyandu, penyuluhan kesehatan ibu dan anak, pemberian PMT ibu hamil dan Balita, pengobatan dan pemeriksaan balita dengan gizi buruk dan gizi kurang, biaya persalinan normal, resti dan rujukan baik melalui PNPM Generasi Sehat dan Cerdas maupun dari dinas kesehatan. Bidang pendidikan pun ada pembaerian beasiswa presatasi untuk 50 anak sd/mi, 30 siswa smp/mts, pengobatan penyakitan penyerta siswa dan penyuluhan wajar dikdas.

Selama 3 tahun di desa mekarmukti ini merasakan adanya perhatian pemerintah yang luar biasa melalui PNPM Mandiri Perdesaan dan PNPM Generasi sehat dan cerdas. Hak-hak masyarakat terutama rumah tangga miskin telah diperhatikan oleh pemerintah :

Hak ekonomi : masyarakat terutama ibu-ibu yang memiliki usaha kecil dapat memperoleh pinjaman lunak tanpa anggunan di UPK Kec. Waluran. Dengan adanya lembaga mikro ekonomi ini paling tidak masyarakat dapat meningkatkan pendapatan melalui berusaha berdagang atau bertani dengan tambahan modal dari UPK.

Hak Politik : Masyarakat mulai menyadari pentingnya dalam pengambilan keputusan dimusyawarah desa sehingga kegiatanan - kegiatan pembangunan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat. Dengan berpartisipasi di musyawarah-musyawarah desa hak-hak politik dalam menentukan kebijakan pembangunan akan semakin baik.

Hak Sosial : Masyarakat mendapatkan pelayanan sosial dibidang kesehatan melalui jamkesmas, jamkesda, jampersal dan pnpm dan bidang pendidikan pun mendapatkan hak-haknya untuk memperoleh pendidikan yang layak dengan dibangunnya rkb sekolah dan fasilitas lainnya.

Masyarakat desa mekarmukti merasa bersyukur selama 3 tahun ini pemerintah telah memperhatikan pembangunan desa sehingga ada perhatian dan pemenuhan hak-hak rakyat yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah.

Masyarakat dan pemerintah desa lebih percaya dengan kegiatan pembangunan yang di fasilitasi oleh PNPM Mandiri perdesaan dan PNPM Generasi Sehat dan cerdas dari program atau proyek pemerintah daerah yang selama ini hanya menjanjikan dan kalaupun ada proyek yang masuk kedesa kualitas nya jauh dibawah standar karena sudah di korupsi sana sini.

Kegiatan pembangunan desa melalui strategi pemberdayaan masyarakat dari, oleh dan untuk masyarakat lebih baik dari kunatitas dan kualitas pembangunan dari pada pembangunan tersebut dikerjakan oleh kontraktor.

Kedepan diharapakan program-program pembangunan diperdesaan melalui pendekatan pemberdayaan sehingga partispasi masyarakat akan meningkat dalam pembangunan.

Selengkapnya...

Surga di Dusun Neraka

Dusun Neraka Kini Lebih Padat

Di Kecamatan Tanimbar Selatan, Kab. Maluku Tenggara, Maluku, ada sebuah dusun yang “Gunawan” alias gundul tapi menawan. Pemandangan laut dari dusun ini sungguh indah, namun tanahnya begitu tandus dan berkarang. Di dusun ini, sulit sekali untuk mendapatkan air bersih. Untuk keperluan minum dan mandi sehari-hari, masyarakat harus berjalan berkilo-kilo meter. Masuk akal kalau masyarakat menamai dusun mereka sebagai Dusun Neraka.
Bukan karena soal air, namun tradisi disana pun menyiratkan sebutan tersebut. Salah satunya, sifat keras warga dan kurang bersahabat. Disana, jika ada yang meninggal di dusun, maka jenazah akan dibawa jauh keluar dari desa untuk “dikebumikan”. Karena itu, jarang ada warga yang berkunjung ke dusun tersebut bila tidak memiliki kepentingan yang sangat mendesak. Warga disana pun dapat dihitung dengan jari. Tak heran bila hingga 2004, kondisinya masih tertinggal.

Namun kondisi itu berangsur-angsur berubah setelah program masuk ke kecamatan Tanibar Selatan, pertengahan 2004. Masyarakat menyambut program ini dan tak menyia-nyiakannya. “Ini program utusan” ujar seorang warga dari Olilit Barat bersemangat. Kini, masalah air dapat teratasi. Masyarakat menyetujui pembangunan lima unit sumur dan empat unit bak penampung yang dihubungkan pipa sepanjang 5000 meter. Sejak saat itu, semakin banyak orang luar yang berkunjung ke Dusun Neraka, bahkan semakin padat. “Mari basudara dong, kita tinggal sama-sama di neraka, biar tambah reme lagi ma…,” ujar masyarakat dengan dialek neraka-nya.

“Semoga dengan hadirnya PPK, Dusun Neraka akan berubah menjadi dusun idaman,” ujar seorang tokoh agama disana. Dan juga penuh berkah… Amien! Kiriman: Petro Umbantu Lomi, Supporting Staff KM-Kab Maluku Tenggara
Selengkapnya...